Monday, November 28, 2011

Dan Lahirlah "Pembawa Cahaya" Kecilku

Aila, dalam bahasa Finlandia berarti pembawa cahaya. Dan itu pula yang dilakukan gadis kecilku. Aila Gendhis Wijaya, lahir pada 17 Agustus 2011 di Rumah sakit ibu dan anak Sadewa. Sejak aku merasakan kehadirannya, Aila sudah membawa keberuntungannya sendiri.


Aku menjalani proses persalinan melalui section caesar. Setelah upaya untuk persalinan normal gagal dilakukan maka pukul 18.30 WIB suamiku memutuskan untuk melakukan proses operasi. Rupanya hikmah dari proses itu adalah ditemukannya tumor jinak di uterus-ku sehingga bisa segera diangkat.

Dengan berat 3,35 kg dan panjang 52 cm Aila tampak mewarisi tinggi Ayahnya. Bahkan hampir 80% yang Aila warisi dari sang ayah, mulai dari hidung sampai perawakannya yang tinggi besar. Meski setelah beranjak semakin besar mulai terlihat karakter Aila yang tampaknya semakin mengarah ke aku sebagai ibunya. Apalagi dari hitungan jawa Aila lahir di hari yang sama denganku, Rabu Pahing. Plus zodiak yang juga sama, Leo. Bisa saja dia menjadi fotokopi karakterku yang keras dan galak :D

Aila nggak banyak rewel. Hanya saja ketika dia menginginkan sesuatu maka itulah yang harus dia dapatkan, istilah gaulnya GPL "GA PAKE LAMA"! Aila akan berteriak kencang jika apa yang diberikan tidak sesuai yang dia mau.

Memasuki usia tiga bulan, Aila mulai memahami tangisannya sebagai senjata. Dia mulai merengek. Ketika bosan berbaring dia akan merengek minta gendong. Begitu seterusnya. Sebagai Ibu ak mencoba bersikap lebih tegas, aku tidak membiasakan Aila langsung mendapatkan apa yang dimau kecuali jika Aila lapar atau buang air besar. Sebisa mungkin aku memberikan alternatif lain ketimbang langsung panik dan menggendongnya. Mengajaknya bermain atau memberinya air susu, untuk beberapa kali cara itu cukup jitu :D

Bukan bermaksud kejam membiarkan Aila dengan rengekannya, tapi aku menyadari tugasku sebagai ibu adalah mendidik Aila. Memanjakan Aila hanya akan menjebaknya menjadi pribadi yang tidak mandiri. Bagaimanapun juga Aila akan menjalani hidupnya tanpa bisa selalu aku atau ayahnya dampingi. Tapi tanpa perlu dijelaskan pun Tuhan tahu betapa aku menyayangi Aila, pembawa cahaya kecilku itu :)

No comments: